Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Padamu, Pulangku.

Perjalanan ini mengantarkanku tentang arti sepi, tentang kita yang berhenti sejenak. Ini tentang kita, tentang kesibukanmu dan rutinitasku, tentang hubungan yang berjarak, tentang cemburu, tentang rindu dan rahasia-rahasia yang masih menjadi teka-teki hingga kini. Belum bisa aku simpulkan jeda yang terjadi sekarang. Aku bertanya-tanya, bahkan setelah aku mendengar ucapan dari orang yang melahirkanmu lewat telepon, dan mengatakan jika kau tertidur karena sudah malam. Sayang, benarkah kau berubah? Aku memahamimu sejak kita puber, hampir 4 tahun kita bersama dan baru sekarang seperti ini. Manis pahitnya hubungan ini sudah kita sesap bersama, kita diskusikan semua berdua tapi entah mengapa setelah hubungan kita berjarak beratus kilometer semua berubah Tidak mudah bagiku membaca ini semua, situasi dan teka-teki darimu. Sayang, mengapa kau begitu rumit? “Lama aku menelan hari-hari yang kau sebut sepi. Dan akhirnya aku menemukan makna lain, bahwa sepi tidak lagi berbicara per...