KITA
Aku dan kamu pernah menjadi kita :)
Kita pernah saling memuja, hingga berakhir seperti tak saling kenal.
Kita pernah punya satu impian yang pada akhirnya memudar.
Kita pernah saling lempar canda tawa tapi semuanya menghilang.
Kita hanya bisa merasakan apa yang dulu pernah kita lakukan, tanpa ada toleransi untuk kembali dan tanpa ada kondisi yang memungkinkan untuk bersama.
Kita pernah berjanji layaknya pasangan alay yang sekarang marak di sosial media.
Kita adalah sebagian kecil dari berpuluh pasang tangan yang bergandengan di taman.
Kita tak akan pernah tahu seberapa jauh kita melangakah untuk berpisah.
Entah, seberapa lama lagi rasa rindu ini tertanam rapih di lubuk hati.
Aku tak akan pernah tahu, seberapa besar amarahmu sekarang karena yang aku tahu dulu kau adalah sang pemarah.
Kau adalah sosok bagiku yang paling sempurna, mungkin tak akan ada sosok yang sama persis seperti dirimu.
Walau banyak yang aku bilang hampir sama dengan sikapmu tapi itu hanya sebuah kebetulan.
Sungguh berat saat perpisahaan itu datang.
Tak habis pikir olehku untuk sekadar bertanya, apakah ini benar dari hatimu ? ataukah hanya ego sesaatmu saja ?
Kita yang dulu mungkin beda seratus delapan puluh derajat dari kita yang sekarang.
Entah itu dari hal yang paling kecil komunikasi sampai hal yang terbesar ialah pertemuan.
Semua itu tak akan ada habisnya jika kita hanya mengandalkan dari satu sisi kebaikan.
Aku hanya berpikir, esok saat matahari keluar dari singga sananya kamu akan kembali berubah dan menjelma seperti dirimu yang dulu.
Dan pada akhirnya cinta kita akan bersatu kembali.
Itu hanya sebagian kecil dari semua harapanku untuk kita :)
Kita pernah saling memuja, hingga berakhir seperti tak saling kenal.
Kita pernah punya satu impian yang pada akhirnya memudar.
Kita pernah saling lempar canda tawa tapi semuanya menghilang.
Kita hanya bisa merasakan apa yang dulu pernah kita lakukan, tanpa ada toleransi untuk kembali dan tanpa ada kondisi yang memungkinkan untuk bersama.
Kita pernah berjanji layaknya pasangan alay yang sekarang marak di sosial media.
Kita adalah sebagian kecil dari berpuluh pasang tangan yang bergandengan di taman.
Kita tak akan pernah tahu seberapa jauh kita melangakah untuk berpisah.
Entah, seberapa lama lagi rasa rindu ini tertanam rapih di lubuk hati.
Aku tak akan pernah tahu, seberapa besar amarahmu sekarang karena yang aku tahu dulu kau adalah sang pemarah.
Kau adalah sosok bagiku yang paling sempurna, mungkin tak akan ada sosok yang sama persis seperti dirimu.
Walau banyak yang aku bilang hampir sama dengan sikapmu tapi itu hanya sebuah kebetulan.
Sungguh berat saat perpisahaan itu datang.
Tak habis pikir olehku untuk sekadar bertanya, apakah ini benar dari hatimu ? ataukah hanya ego sesaatmu saja ?
Kita yang dulu mungkin beda seratus delapan puluh derajat dari kita yang sekarang.
Entah itu dari hal yang paling kecil komunikasi sampai hal yang terbesar ialah pertemuan.
Semua itu tak akan ada habisnya jika kita hanya mengandalkan dari satu sisi kebaikan.
Aku hanya berpikir, esok saat matahari keluar dari singga sananya kamu akan kembali berubah dan menjelma seperti dirimu yang dulu.
Dan pada akhirnya cinta kita akan bersatu kembali.
Itu hanya sebagian kecil dari semua harapanku untuk kita :)
Komentar
Posting Komentar